Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HAKIKAT DUNIAWI BAGI PARA KEKASIH ALLAH SWT


Dunia, Semua hati rindu kepadanva. dan semua jiwanva tertarik kepadanya. Ia menjadi pembunuh bagi semua suami- suaminya. Tragisnya orang yang masih hidup tidak mau belajar dari orang
yang telah meninggal dunia, generasi terakhir tidak mengambil pelajaran dari generasi pertama, orang bijak tidak mendapatkan manfaat dari banyaknya pengalaman, dan orang yang kenal Allah dan beriman kepada-Nya tidak ingat ketika la diberi penjelasan tentang dunia. Akibatnya, hati manusia mencintai dunia dan jiwa mereka kikir dengannya. Ini semua tidak lain bentuk kerinduan kita kepada dunia, karena barangsiapa merindukan sesuatu, Ia tidak memikirkan yang lain. Ia mati ketika memburunya atau berhasil mendapatkannya. Kedua orang tersebut adalah perindu dan pemburu dunia.

Orang yang gembira di dunia ialah orang yang tertipu, orang yang bermanfaat di dalamnya kelak menjadi orang yang merugi, kemakmuran di dalamnya diberikan bercampur dengan cobaan, dan keabadian di dalamnya berubah menjadi fana. Kebahagiaan di dalamnya bercampur dengan kesedihan, dan akhir kehidupan di
dalamnya adalah lemah dan tidak berdaya. Oleh karena itu, lihatlah dunia seperti penglihatan orang zuhud yang hendak meninggalkannya, dan jangan melihat dunia seperti penglihatan perindu yang jatuh cinta.

Di antara hal menunjukkan kepada dunia tentang keburukan dunia ini, bahwa Allah Ta’ala menjauhkan dunia dari orang- orang yang shalih dengan suka rela dan membentangkannya kepada musuh-musuh-Nya dengan tujuan menipunya.

Orang yang tertipu dengan dunia dan tergoda dengannya menyangka bahwa ia dimuliakan Allah Ta’ala dengan dunia tersebut. Ia lupa terhadap apa yang diperbuat
Allah terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Nabi Musa ‘Alaihis Salam.

Adapun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau mengikatkan batu diperutnya karena sakinglaparnya.

Adapun Nabi Musa ‘Alaihis Salam, beliau tidak meminta sesuatu kepada Allah Ta‘ala pada saat ia berteduh di bawah pohon, selain makanan yang bisa beliau makan untuk menghilangkan kelaparannya.

Sungguh banyak sekali riwayat-riwayat dan Nabi Musa ‘Alaihis Salam, bahwa Allah Ta’ala mewahyukan kepada beliau , Hai Musa, jika engkau melihat kemiskinan datang kepadamu, katakan, ‘Selamat datang simbol orang-orang shalih.’ Jika engkau melihat
kekayaan datang kepadamu, katakan, ‘ini adalah dosa yang hukumannya dipercepat.’

Jika engkau mau, aku ketengahkan Nabi Isa ‘alaihis salam kepada baginda, karena ia amat menakjubkan. Ia berkata, “Lauk-ku adalah lapar, Syi’arku ialah takut, Pakaianku ialah wol., Hewan kendaraanku ialah kedua kakiku. Lampuku di malam hari ialah bulan. Bahan bakarku di musim dingin ialah matahari. Buah -buahanku dan penghidupanku ialah apa yang ditumbuhkan bumi untuk binatang buas dan hewan ternak. Aku tidur dalam keadaan tidak memiliki apa-apa dan tidak ada seorang pun yang lebih kaya dariku”.

Jika engkau mau, aku ketengahkan contoh keempat, yaitu Nabi Sulaiman bin Daud Alaihimas Salam, karena ia tidak kalah menakjubkan. Ia makan roti dan gandum, memberi roti coklat kepada keluarganya, dan tepung putih kepada rakyatnya.

Jika malam telah tiba, ia memakai baju dari tenunan kasar, dari tangannya ke lehernya Ia semalaman menangis hingga pagi hari. Ia makan makanan yang kasar, dan mengenakan pakaian kasar. Kendati Itu semua, mereka membenci apa saja yang dibenci Allah Ta’ala, memandang kecil apa yang dipandang kecil oleh Allah Ta’ala, dan bersikap zuhud di dalam hal-hal yang Allah bersikap zuhud di dalamnya.

Kemudian orang-orang shalih meniti jalan mereka, menapaktilasi jalan mereka, mengharuskan dirinya berlelah- lelah, dan memahami lbrah, serta merenung diri.

Mereka bersabar di dunia yang singkat ini dari kenikmatan yang menipu yang berakhir kepada kemusnahan. Mereka melihat kepada akhir dunia, dan tidak melihat kepada permulaannya. Mereka melihat kepada hasil akhir dunia yang pahit, dan tdak melihat rasa manis yang hanya terasa pada awal-awalnya saja.

Mereka mengharuskan dirinya bersabar dan menempatkan diri mereka seperti mayit-mayit yang tidak boleh kenyang di dunia, kecuali pada saat yang dibutuhkan. Mereka makan sebatas untuk menguatkan jiwa, dan ruh. Mereka menempatkan diri mereka seperti bangkai yang telah membusuk, hingga membuat siapa saja yang melewatinya, pasti Ia menutup hidungnya. Mereka tidak meraih dunia hingga sampai tahap merugikannya, dan tidak sampai kenyang yang berbau busuk.

Posting Komentar untuk "HAKIKAT DUNIAWI BAGI PARA KEKASIH ALLAH SWT"