Pelonggaran Moneter The Fed Versus Fasilitas Likuiditas Darurat Bank of England
BLOG OF NURJAYA - Edisi 20 Juni 2012
Pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke dalam FOMC yang akan dirilis Kamis 21 Juni 2012 dini hari mensyaratkan adanya pelonggaran moneter antara lain Quantitative Easing 3 senilai US $600 Miliar. Ekspektasi pembelian aset tersebut rencananya akan dialokasikan sebesar 40% pada sekuritas berbasis mortgages dan 60% pada aset treasury AS. Selain itu, terdapat kemungkinan The Fed untuk memperpanjang program Operation Twist sebesar US $150 Miliar. Hal ini menjadi fokus pasar yang baru, selain munculnya harapan pasar akan berhasilnya pembentukan koalisi pemerintahan di Yunani dalam waktu dekat, sehingga menyebabkan USD melemah pada penutupan hari Selasa 19 Juni 2012. EUR/USD yang ditutup menguat pada level 1.2687 terhadap pembukaan yang berada pada level 1.2574.
Demikian juga GBP/USD ditutup menguat pada 1.5723 dari pembukaan 1.5668. Sementara itu, data ekspor Jepang diprediksi meningkat dari 7,9% pada periode April 2012 menjadi 9,3% pada periode Mei, sehingga minutes Bank of Japan (BOJ) diprediksi akan menghasilkan keputusan yang menopang penguatan JPY terhadap USD. Pada perdagangan Rabu 20 Juni 2012 EUR/USD dibuka pada level 1.2686 dan GBP/USD pada level 1.5729. Sepanjang perdagangan hari ini, meskipun USD memperoleh tekanan dari kemungkinan adanya pelonggaran moneter, major currencies diperkirakan akan kembali memperoleh sentimen negatif dari kemungkinan diluncurkan untuk pertama kalinya fasilitas likuiditas darurat oleh Bank of England (BOE), yaitu sejenis fasilitas Longterm Refinancing Operations (LTROs) yang dilakukan oleh European Central Bank (ECB).
Informasi yang tercantum dalam newsletter ini hanya berupa informasi dan indikasi serta tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh pihak tertentu
Pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke dalam FOMC yang akan dirilis Kamis 21 Juni 2012 dini hari mensyaratkan adanya pelonggaran moneter antara lain Quantitative Easing 3 senilai US $600 Miliar. Ekspektasi pembelian aset tersebut rencananya akan dialokasikan sebesar 40% pada sekuritas berbasis mortgages dan 60% pada aset treasury AS. Selain itu, terdapat kemungkinan The Fed untuk memperpanjang program Operation Twist sebesar US $150 Miliar. Hal ini menjadi fokus pasar yang baru, selain munculnya harapan pasar akan berhasilnya pembentukan koalisi pemerintahan di Yunani dalam waktu dekat, sehingga menyebabkan USD melemah pada penutupan hari Selasa 19 Juni 2012. EUR/USD yang ditutup menguat pada level 1.2687 terhadap pembukaan yang berada pada level 1.2574.
Demikian juga GBP/USD ditutup menguat pada 1.5723 dari pembukaan 1.5668. Sementara itu, data ekspor Jepang diprediksi meningkat dari 7,9% pada periode April 2012 menjadi 9,3% pada periode Mei, sehingga minutes Bank of Japan (BOJ) diprediksi akan menghasilkan keputusan yang menopang penguatan JPY terhadap USD. Pada perdagangan Rabu 20 Juni 2012 EUR/USD dibuka pada level 1.2686 dan GBP/USD pada level 1.5729. Sepanjang perdagangan hari ini, meskipun USD memperoleh tekanan dari kemungkinan adanya pelonggaran moneter, major currencies diperkirakan akan kembali memperoleh sentimen negatif dari kemungkinan diluncurkan untuk pertama kalinya fasilitas likuiditas darurat oleh Bank of England (BOE), yaitu sejenis fasilitas Longterm Refinancing Operations (LTROs) yang dilakukan oleh European Central Bank (ECB).
Informasi yang tercantum dalam newsletter ini hanya berupa informasi dan indikasi serta tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh pihak tertentu
Posting Komentar untuk "Pelonggaran Moneter The Fed Versus Fasilitas Likuiditas Darurat Bank of England"
Komentar akan ditampilkan di halaman ini, diharapkan sopan dan bertanggung jawab.
Kami berhak menghapus komentar yang tidak layak ditampilkan. Terima Kasih.