Kemungkinan QE3 Membatasi Penguatan USD Pasca Lonjakan Yield Obligasi Spanyol
BLOG OF NURJAYA - Edisi 19 Juni 2012
Hasil pemilu Yunani hanya menjadi euforia sesaat. Kemenangan partai New Democrachy sempat membawa major currencies menguat terhadap USD. Pada perdagangan Senin 18 Juni 2012 EUR/USD sempat menyentuh level tertinggi sejak satu bulan lalu yaitu 1.2747, demikian juga GBP/USD pada 1.5741. Kemenangan tipis partai pro-bailout mengharuskan dilakukannya koalisi partai untuk segera membentuk pemerintahan baru. Hal ini masih menjadi kekhawatiran pasar, apalagi pemimpin New Democrachy, Antonis Samaras, mengajukan renegosiasi atas persyaratan pemberian bailout sehingga kemungkinan terdapat beberapa penolakan terhadap kesepakatan program penghematan. Renegosiasi yang dilakukan Yunani dikhawatirkan akan diikuti oleh renegosiasi Spanyol dan Italia.
Persepsi negatif semakin berkembang seiring melonjaknya yield obligasi Spanyol dan Italia berjangka waktu 10 tahun menjadi 7.11% dan 6.04%, yang kembali memunculkan risiko perbankan kedua negara tersebut, hingga major currencies kembali tertekan terhadap USD hingga ditutup melemah yaitu EUR/USD pada level 1.2575 dan GBP/USD pada level 1.5668. Pemilu Yunani juga hanya berimbas sesaat terhadap harga komoditas. Harga minyak mentah, batubara, emas, dan CPO kembali melemah di akhir hari, setelah sempat meningkat akibat euforia Yunani. Saat ini pasar menanti hasil koalisi partai di Yunani serta hasil pertemuan G-20 dan pertemuan para Menkeu Uni Eropa. Sementara itu dari AS dilaporkan bahwa The Fed kemungkinan akan memberi keputusan QE3 senilai US $600 Miliar pada rapat FOMC Rabu 20 Juni 2012. The Fed diperkirakan juga akan menurunkan outlook pertumbuhan 2012 dari 2.7% menjadi 1.8%. Hal ini dapat membatasi penguatan USD sepanjang perdagangan hari ini.
Informasi yang tercantum dalam newsletter ini hanya berupa informasi dan indikasi serta tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh pihak tertentu
Hasil pemilu Yunani hanya menjadi euforia sesaat. Kemenangan partai New Democrachy sempat membawa major currencies menguat terhadap USD. Pada perdagangan Senin 18 Juni 2012 EUR/USD sempat menyentuh level tertinggi sejak satu bulan lalu yaitu 1.2747, demikian juga GBP/USD pada 1.5741. Kemenangan tipis partai pro-bailout mengharuskan dilakukannya koalisi partai untuk segera membentuk pemerintahan baru. Hal ini masih menjadi kekhawatiran pasar, apalagi pemimpin New Democrachy, Antonis Samaras, mengajukan renegosiasi atas persyaratan pemberian bailout sehingga kemungkinan terdapat beberapa penolakan terhadap kesepakatan program penghematan. Renegosiasi yang dilakukan Yunani dikhawatirkan akan diikuti oleh renegosiasi Spanyol dan Italia.
Persepsi negatif semakin berkembang seiring melonjaknya yield obligasi Spanyol dan Italia berjangka waktu 10 tahun menjadi 7.11% dan 6.04%, yang kembali memunculkan risiko perbankan kedua negara tersebut, hingga major currencies kembali tertekan terhadap USD hingga ditutup melemah yaitu EUR/USD pada level 1.2575 dan GBP/USD pada level 1.5668. Pemilu Yunani juga hanya berimbas sesaat terhadap harga komoditas. Harga minyak mentah, batubara, emas, dan CPO kembali melemah di akhir hari, setelah sempat meningkat akibat euforia Yunani. Saat ini pasar menanti hasil koalisi partai di Yunani serta hasil pertemuan G-20 dan pertemuan para Menkeu Uni Eropa. Sementara itu dari AS dilaporkan bahwa The Fed kemungkinan akan memberi keputusan QE3 senilai US $600 Miliar pada rapat FOMC Rabu 20 Juni 2012. The Fed diperkirakan juga akan menurunkan outlook pertumbuhan 2012 dari 2.7% menjadi 1.8%. Hal ini dapat membatasi penguatan USD sepanjang perdagangan hari ini.
Informasi yang tercantum dalam newsletter ini hanya berupa informasi dan indikasi serta tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh pihak tertentu
Posting Komentar untuk "Kemungkinan QE3 Membatasi Penguatan USD Pasca Lonjakan Yield Obligasi Spanyol"
Komentar akan ditampilkan di halaman ini, diharapkan sopan dan bertanggung jawab.
Kami berhak menghapus komentar yang tidak layak ditampilkan. Terima Kasih.